Hartabuta :
Sabtu, 27-11-2021.
*NUTRISI PAGI*
*KITAB MUKASYAFATUL QULUB*
*BAGIAN KEDUA*
*BAB 10*
*Edisi 277*
"Sesungguhnya aku menemukan, maka jangan menyangka yang lain, bahwa sesungguhnya berbuat wara' itu ada pada dirham(uang) ini. Maka apabila kamu menguasainya, kemudian kamu
meninggalkannya, ketahuilah bahwa ketakwaanmu adalah ke-
takwaan seorang muslim sejati.
Bukanlah orang zuhud itu orang yang mengasingkan dari
duniawi pada saat dunia itu berpaling darinya, tetapi orang yang
zuhud adalah saat dunia itu menghadap kepadanya. Lalu dia
memalingkan mukanya dari dunia itu dan mengutamakan peng-
hindaran.
Sebagaimana Abu Tamam berkata:
إذا المراء لم يزهدوقد صبغت له#
بعصفرها الدنيا فليس بزاهد
"Apabila seseorang tidak mau zuhud pada saat dunia diberi war-
na, diwenter di hadapannya dengan ushfur (jenis tumbuh-tumbu-
han untuk wenter yang kuning warnanya), maka dia bukanlah
orang yang zuhud." Sebagian hukama berkata, "Mengapa kami
sampai tidak zuhud dari dunia, (sebab) umurnya adalah waktu
terbatas, kebaikannya (kenikmatannya) adalah kesulitan, kejerni-
hannya adalah keruh, dan keamanannya adalah tipuan. Kalau dia menghadap akan membuat kesusahan dan kalau mundur membuat
kerusakan."
Seorang penyair berkata:.
.ikuti lanjutannya besok...
*Semoga kita berusaha menjadi orang yg Zuhud..Aaminn..*
*Surabaya,22 Rab.Tsani 1443H/27Nopember 2021M*
زيني الياس
0 komentar:
Posting Komentar