Hartabuta :
Rabu, 30-3-2021
*NUTRISI PAGI*
*KITAB MUKASYAFATUL QULUB*
*BAB 10*
*Edisi 51*
......adalah kelemahan roh untuk memikul penguasaan cinta yang memuncak ketika adanya kemanisan zikir, sehingga seandainya
sebuah anggota badan dari sekian anggota-anggota dipotong dia
tidak akan merasakan dan tidak menyadari."
Ada sebuah hikayah, seorang laki-laki yang sedang mandi
di sungai Furat, dia mendengar orang sedang membaca ayat:
ومتازاليوم ایهاالمجرمون
"Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), 'Berpisahlah kamu (dari -orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat." (QS. Yasiin: 59)
Lalu tidak henti-hentinya berkerojotan sehingga tenggelam
dan mati.
Dari Muhammad bin Abdullah Al-Baghdadi, dia berkata,
"Aku pernah melihat di Basrah seorang pemuda berada di atas bangunan tingkat yang tinggi, dan benar-benar tampak di mata
orang-orang sambil berkata, 'Barangsiapa mati dalam keadaan
cinta yang tinggi, maka hendaklah dia mati dengan cara begini. Tidak ada kebaikan dalam cinta yang tinggi tanpa kematian'."
Kemudian dia menjatuhkan dirinya, lalu dia digotong dalam
keadaan tak bernyawa. Al-Junaid berkata, "Tashawwuf adalah
meninggalkan percobaan."
Sesungguhnya Dzun-Nun Al-Mishri masuk ke dalam Masjidil-Haram, dia melihat seorang pemuda telanjang, terbuang dan
sakit tergeletak di bawah sebuah tiang, dia menyuarakan rintihan hati yang sangat pilu. Lalu aku menghampirinya, memberi salam
kepadanya dan berkata, "Siapakah engkau hai anak muda." Dia
menjawab, "Aku adalah pengembara yang sedang rindu." Tahulah aku apa yang dikatakannya dan aku berkata, "Aku adalah orang yang sepertimu." Dia baru menangis, dan aku pun menangis karena tangisnya. Dia bertanya, "Apakah engkau juga mena-
ngis?" Aku menjawab, "Aku adalah orang sepertimu." Dia menangis lagi dengan suaranya yang paling keras dan berteriak dengan
keras dan melengking. Keluarlah nyawanya pada saat itu juga.
*Semoga kita dimudahkan utk menghadapNya....Aaminn..*
*Surabaya,16 Sya'ban 1442H/30 Maret 2021 M*
زینی الیاس
61
0 komentar:
Posting Komentar